Misteri Gunung Kemukus,Pesugihan Melalui Ritual Seks Dan Asal-usulnya



Gunung Kemukus menyimpan misteri dan kontroversi yang tak pernah habis untuk digali.Gunung yang tak begitu tinggi ini selalu menjadi tujuan para peziarah yang ramai-ramai datang dimalam-malam tertentu.

Mungkin kalian pernah dengar sedikit tentang ragam ritual dewasa aneh di pelbagai belahan dunia. Sebut saja Siberia Timur, yang memiliki kepercayaan bertukar istri demi mengusir roh jahat, atau wanita suku Kreung yang ‘mencoba’ beberapa pria sebelum memutuskan untuk memilih pria yang akan dinikahinya. Beberapa ritual tersebut mungkin bikin kita geleng kepala. Namun ternyata, nggak perlu jauh-jauh ke luar negeri. Di Indonesia sendiri juga ada ritual dewasa yang nggak kalah aneh.
Ritual tersebut berasal dari Desa Pendem, Sumber Lawang, Sragen, Jawa Tengah. Di tiap malam Jumat Pon dan Jumat Kliwon, beberapa orang akan datang ke Gunung Kemukus untuk melakukan ritual tukar pasangan. Tukar pasangan? Yuph! Para orang-orang yang telah menikah justru datang untuk melakukan hubungan intim dengan orang lain. Selengkapnya tentang ritual tersebut, berikut ini adalah ulasannya.

Konon para peziarah datang ke Gunung Kemukus untuk mencari kekayaan dan kemuliaan Gunung Kemukus merupakan salah satu gunung yang berlokasi di Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang, Kabupaten Sragen, Jawa tengah. Berbeda dengan gunung lainnya, Gunung Kemukus menyimpan misteri sebagai lokasi pesugihan melalui ritual seks pada setiap malam Jumat. Mitos ini dipercaya turun-temurun hingga Gunung Kemukus mendapatkan stigma negatif.Masyarakat setempat meyakini bahwa pesugihan melalui ritual seks di Gunung Kemukus erat kaitannya dengan Pangeran Samudera yang melakukan hubungan terlarang dengan salah satu ibu tirinya yakni Dewi Ontrowulan. Tim Kisah Tanah Jawa yang melakukan investigasi melalui teknik retrokognisi mengungkapkan bahwa mitos ini tidak benar.

Pangeran Samudera merupan putra dari salah seorang selir dari penguasa terakhir Kerajaan Majapahit. Beliau adalah seorang santri, murid dari Sunan Kalijaga. Antara Pangeran Samudera dan Dewi Ontrowulan sempat terjadi kisah asmara, namun setelah kemudian Dewi Ontrowulan diangkat menjadi selir, Pangeran Samudera tahu diri karena tidak mungkin menjalin kasih dengan ibu tirinya.
Pangeran Samudera selama hidupnya tidak pernah menikah, beliau memperdalam agama dengan berguru kepada Kyai Ageng Gugur di kaki Gunung Kemukus. Setelah berguru, Pangeran Samudera mendirikan sebuah pondok di Gunung Kemukus. Suatu ketika saat Pangeran Samudera sakit, Dewi Ontrowulan datang merawat hingga sang pangeran tutup usia. Tidak ada perselingkuhan yang terjadi antara keduanya.

Kisah mitos pesugihan dengan ritual seks berawal dari seseorang yang tertidur di bawah pohon besar di gunung Kemukus yang diberi pesan melalui mimpi oleh sosok pangeran, bahwa jika ingin kaya harus berhubungan sebanyak tujuh kali dengan orang yang sama, bukan dengan pasangan sah, setiap hari pasaran kamis wage atau kamis pahing.

Sosok pengeran dalam mimpi tersebut dikaitkan dengan Pangeran Samudera, padahal bukan. Kisah ini terus beredar dari mulut ke mulut hingga Gunung Kemukus dikenal sebagai tempat pesugihan melalui ritual seks. Banyak juga wanita yang lalu menjual diri di Gunung Kemukus sebagai wujud ritual yang salah kaprah.

Gunung Kemukus di Sragen sudah dikenal dunia


Bukan hanya Indonesia, media luar negeri juga kerap membahas Gunung Kemukus karena keunikan ritual masyarakatnya. Bahkan, situs-situs besar luar negeri seperti Dailymail.co.uk, Metro.co.uk dan ynaija.com juga pernah membahas soal ritual dewasa yang dilakukan di Gunung Jawa Tengah tersebut. Saat ini, lokasi tersebut sangat populer, bahkan sampai mengundang para wisatawan untuk datang.


Ironisnya, pemerintah setempat justru menarik pungutan pada siapapun yang memasuki wilayah tersebut. Bahkan, media asing juga mengungkapkan jika yang dilakukan oleh pemerintah sangat kontradiksi. Daily Mail mengungkapkan jika pemerintah mengetahui ada perzinahan, namun mengabarkan sesuatu yang berbeda dan menutup mata, sehingga tokoh agama dan pemerintah seolah membiarkan adanya prostitusi berkedok ritual Gunung Kemukus

Asal-usul ritual dewasa Gunung Kemukus
Dari hasil penelusuran, ritual dewasa yang ada di Gunung Kemukus berasal dari kisah abad ke-16, di mana ada seorang pangeran muda yang memiliki hubungan cinta dengan ibu tirinya sendiri. Berawal dari perasaan masing-masing, akhirnya mereka melakukan hubungan intim di puncak Gunung Kemukus. Namun sayang, saat mereka tengah bercinta, kelakuan keduanya tertangkap basah.

Keduanya akhirnya dibunuh dan dikubur di sana. Lambat laun, puncak gunung tersebut malah dianggap sebagai tempat ‘suci’ bagi mereka yang ingin mendapatkan kemakmuran, kekayaan dan kemajuan hidup. Bahkan, saat ini bukan hanya masyarakat biasa saja yang melakukan ritual, bahkan rumornya pejabat juga pernah melakukan ritual di Gunung Kemukus.

Beberapa pihak memang keberatan dengan adanya ritual tersebut, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurutnya, adanya makam Pangeran Samudro seharusnya hanya untuk berziarah, bukan melakukan tindak asusila. Untuk kedepannya, ia juga meminta pada Bupati Sragen untuk menindak tegas orang-orang yang datang dengan tujuan melakukan ritual dewasa

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

BUNYI KASAR PADA MESIN VESPA MATIC LX 150 3V E.I

Hallo sobat vespa, disini gue mau berbagi tips dan pemecahan masalah mengenai mesin Vespa LX 150 3V e.i yang berisik dan suaranya ga...

Cari Blog Ini

Blog Archive

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *